Selasa, 10 November 2009

PLTG (Pembangkit Listrik tenaga gas)

Pembangkit mempunyai dua permasalahan,pertama efisiensinya rendah kedua mengeluarkan gas buang yang mengandung bahan pencemar. Penurunan efisiensi ini disebabkan karena banyaknya panas yang terkandung dalam gas buang pada peralatan ( kondensor ) pembangkit. Peningkatan efisiensi itu terjadi pada pembangkit yang menggunakan bahan bakar gas ( gas fired cogeneration ), hal ini karena ada kombinasi antara panas dan daya listrik.
Untuk mengetahui gas fired cogeneration secara detail bias digunakan metoda analisis exergy. Karena dengan metoda ini pengukuran secara detail dan akurat bias dilakukan pada bagian power plant yang tidak efisien. Sehingga besarnya energi yang hilang atau yang dibuang ke atmosfer bisa diketahui, kemudian kualitas dari energi bisa ditentukan dengan akurat. Exergy adalah potensi dari energi untuk melakukan kerja dan kerja itu diperoleh dari sejumlah zat yang dibawa ke keadaan kesetimbangan termo dynamic. Sehingga terbentuklah termo mechanical exergy yang bisa diklasifikasikan sebagai exergy kinetik, exergy potensial,dan physical exergy.
Sementara itu pembangkit listrik yang menggunakan bahan bakar gas banyak digunakan di pabrik ( peleburan besi dan tekstil ) dan hotel. Berarti energi panas yang dibutuhkan di kedua tempat itu bisa diambil dari panas gas buang dengan menggunakan teknologi gas fired cogeneration.

Tipe Cogeneration

Berdasarkan sumber panasnya,cogeneration dibagi menjadi dua yaitu :

1. Cogeneration Siklus Topping
Terjadi bila bahan bakar dipakai langsung untuk memproduksi enrgy listrik, kemudian gas panasnya digunakan untuk panas/uap proses. Jadi energi listriknya terlebih dahulu diproduksi kemudian baru panas buangnya dimanfaatkan. Bila cogeneration siklus topping digunakan pada PLTG, maka gas panas yang digunakan untuk menghasilkan energi listrik pada turbin harus mempunyai suhu 1600-1700 0F. Hal ini karena akan menghasilkan gas buang dengan suhu 800-900 0F dan gas buang itu akan dimanfaatkan dengan menggunakan Heat Recovery Steam Generation atau panas proses dengan exchenger yang berfungsi untuk membangkitkan uap proses.

2. Siklus Bottoming
Yaitu pemanfaatan gas buang melalui heart recovery sehingga menghasilkan panas/uap proses. Selanjutnya digunakan untuk menggerakan turbin uap sehingga dihasilkan energi listrik. Bila PLTG menggunakan bahan bakar bermutu tinggi seperti bahan bakar sulfur rendah, maka gas buang yang dihasilkannya bersih sehingga bisa digunakan langsung untuk panas proses. Bila pada pengolahan gas buang ditambah bahan bakar, sementara bila kapasitas terpasang PLTG turun maka efisiensinya juga turun dengan demikian volume gas buang meningkatkan hal ini berarti banyak gas buang tak terpakai.

1 komentar:

  1. Aluminum Art - TiBo Engineering - Titanium Art
    Aluminum art is premium art. Learn titanium rod how to create and titanium wood stove upgrade your metal art. Learn all about dei titanium exhaust wrap this timeless art and see what micro hair trimmer this new era has $20.00 titanium oxide formula · ‎In stock

    BalasHapus